Pada tanggal 17 Oktober 2014 Biology Science Club Sinlui 1 berkunjung ke Fakultas Teknologi Pertanian Unika Widya Mandala Surabaya. Kami mendapatkan 2 sesi tentang materi ini, sesi pertama adalah pemberian materi dan sesi kedua praktikum. Berikut adalah materi yang kita dapatkan dari kunjungan ini.
|
BSC bersama kakak pembimbing dan dosen dari Universitas Widya mandala Surabaya |
Bahan tambahan pangan dapat dikelompokkan menjadi non food grade (berbahaya) dan food grade (tidak berbahaya). Ciri -ciri jajanan sehat dan layak dikonsumsi berupa:
- bersih
- jauh dari tempat sampah,wc, got, debu dan asap kendaraan bermotor
- tertutup
- tidak bekas dipegang orang
- tidak terlalu manis dan berwarna mencolok
- masih segar
- tidak digoreng dengan minyak keruh
- tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan zat pewarna buatan
- bau tidak apek atau tengik
- tidak dibungkus dengan kertas bekas/ koran
Berikut adalah bahan tambahan pangan non food grade
Formalin adalah larutan 30-40% formaldehid dalam air. Formalin lebih sesuai untuk antiseptik (peralatan kedokteran dan mengawetkan spesimen termasuk mayat manusia. efek sampingnya adalah mata gatal, susah nafas, batuk, hidung panas, iritasi akut, muntah, diare, bahkan menyebabkan kanker
Borak (natrium tetraborat) berbentuk kristal lunak. Bersifat antiseptik (pada kayu), ramuan obat ( industri farmasi), bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu. Terlalu banyak konsumsi borak akan menyebabkan penumpukan pada otak, hati, lemak, dan ginjal, demam, depresi, kerusakan ginjal, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, kebodohan, kebingungan, radang kulit, anemia, kejang, pingsan, koma bahkan kematian.
Rhodamin b (merah dan methanyl yellow (kuning) adalah zat pewarna berbahaya yang banyak ditemukan dalam sirup, kerupuk, agar-agar, jeli, kue basah, manisan buah-buahan, kerang ataupun jajanan lainnya. rhodamin b sebenarnya digunakan untuk pewarna kosmetik, obat- obatan, pewarna kain, pembersih mulut, sabun dan anti pembekuan darah. Sedangkan methanyl yellow digunakan sebagai indikator dalam larutan dan obat obatan pemakaian luar. Efek sampingnya berupa kerusakan hati, melukai mata, tumor hati dan karsinogenik.
Natrium benzoat digunakan pada minuman isotonik,jus dan sejenisnya. Efek samping dari konsumsi zat ini secara berlebihan bersifat karsinogenik dan dapat memicu tumbuhnya sel kanker, menimbulkan penyakit LUPUS, merusak sel DNA, memicu penyakit degenerasi saraf. Percobaan oleh badan pangan dunia (FAO), konsumsi berlebihan pada tikus dapat menyebabkan kematian (hiperaktif, sawan, kencing terus menerus dan penurunan berat badan). Sedangkan percobaan oleh International Programme on Chemical Safety, pemakaian hingga 647-825 mg/kg masih termasuk dosis aman.
Makanan berpemanis biasanya menggunakan sakarin, siklamat,aspartame. Rasa manis sakarin dapat 200-7000x manis gula/ sukrosa, biasanya digunakan dalam softdrink, selai, permen, jajanan pasar, Rasa manis siklamat dapat 30x rasa manis gula, biasanya digunakan pada makanan kaleng/ makanan proses lain karena tahan panas. Rasa manis aspartam dapat 160-220x rasa manis gula, biasanya digunakan pada minuman rendah kalori. Aspartam relatif aman, namun konsumsi jangka panjang dapat meningkatkan resiko kerusakan sistem syarar, sulit menstruasi,alzheimer, lupus, kanker otak.
Penyedap biasanya terdapat di produk makanan cepat saji, makanan instant, makanan kaleng, makanan proses, makanan cemilan. Efek dari konsumsi msg berlebih dapat mengaakibatkan sakit kepala, gatal, mual, masalah sistem saraf dan reproduksi, tekanan darah tinggi, migrain, asma bahkan depresi. Selain itu juga dapat menyebabkan chinese restaurant syndrome.
Minyak berplastik memiliki karakteristik mudah melapisi permukaan kulit gorengan sehingga bertekstur garing dan tahan lama. Efek dari pengonsumsian minyak berplastik adalah partikel halus dapat memicu kerusakan inti sel dan tidak bisa dicerna
Tips aman memilih jajanan dan makanan sehat
- Amati warnanya, mencolok/ tidak
- Cicipi rasanya, berasa tajam/ tidak
- Baui aromanya, berbau tengik/ tidak
- amati komposisinya, mengandung bahan berbahaya/ tidak
- perhatikan kualitasnya, masih segar/ tidak
- terdaftar di BPOM/ tidak
Ciri makanan mengandung boraks
- Mie basah - teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket dan tidak mudah putus
- Bakso - teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecoklatan malah cenderung putih
- lontong - teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, membuat lidah berasa getir
- kerupuk - teksturnya renyah dan menimbulkan rasa getir
Ciri makanan mengandung formalin
- Mie basah - tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar dan tahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es. tidak lengket dan lebih mengkilat dibandingkan mie biasa
- Tahu - tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar dan bisa bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es.Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak padat.
- Ikan - tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar. Warna insang tua tidak cemerlang, warna daging putih bersih
- ikan asing - tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar. bersih cerah dan tidak berbau seperti ikan asin.tidak dihinggapi lalat pada area yang banyak berlalat
- bakso - tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar dan teksturnya sangat kenyal.
Proses pengujian formalin menggunakan test kit formalin
- blender bahan yang akan diuji. ambil 10 gram
- tambahkan 20ml air panas lalu aduk dan biarkan dingin
- ambil 5 ml air campuran. tambahkan 4 tetes reagent A dan 4 tetes Reagent b
- Kocok sebentar dan tunggu 5-10 menit.
- amati perubahan warna yang terbentuk. Jika terbentuk warna ungu berarti bahan yang diuji positif mengandung formalin
Prosedur uji boraks
- haluskan sampel makanan, ambil 5-10 gram
- tambahkan 10ml Na2CO3 1%
- Panaskan hingga mengarang (tidak keluar asap)
- pijarkan hingga 600 derajat celcius selama 1-2 jam hingga menjadi abu
- Sampel dalam bentuk abu ditambahkan etanol hingga basah
- tambahkan 1ml H2SO4 pekat
- Nyalakan api, jika api berwarna hijau maka hasil positif, jika api berwarna biru/ merah maka hasil negatif.
Prosedur Uji Pewarna
- tambahkan 10 ml H2SO4 pekat 4N ke dalam sampel
- tambahkan benang wol sepanjang 25cm
- panaskan hingga mendidih
- tiriskan benang wol dan potong
- letakkan di spot plate
- tetesi dengan HCL pekat,H2SO4 pekat, NaOH, dan amonia
- Bandingkan dengan standar yang sudah disediakan
By: Priscilla Listiyani XI-IA2/20