Selengkapnya baca Study Tour - Malang
Berikut ini akan saya lampirkan isi laporan kunjungan ke pabrik Yakult yang sudah diringkas dan diperbaiki
catatan: laporan ini merupakan gabungan dari laporan BSC (kunjungan pertama) dan laporan kelas XI-IA 2 (kunjungan kedua)
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.
Bahan Pembuatan Yakult
Bahan- bahan yang digunakan dalam pembuatan Yakult
adalah susu bubuk skim yang berasal dari susu sapi non fat yang berfungsi
sebagai media pertumbuhan bakteri, Glukosa yang berasal dari pati singkong yang
berfungsi sebagai nutrisi untuk bakteri, Sukrosa yang berasal dari pati tebu
yang berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada Yakult, air sebagai pelarut,
bakteri L Casei Shirota Strain hidup, perisa yakult, polystirene resin (biji
plastik) sebagai bahan pembuatan botol Yakult, dan alumunium foil yang
digunakan sebagai penutup botol Yakult.
B.
Proses Pembuatan Yakult
1.
Ruang Pembibitan
(Seed Room)
Bakteri Lactobacillus Casei Shirota strain
yang didatangkan langsung dari Jepang (karena di Indonesia belum dapat
mengkultur bakteri Yakult sendiri) di perbanyak di ruangan ini menggunakan 5
tangki yang sudah disterilkan. Pada saat pembibitan bakteri diberikan media
untuk pertumbuhan bakteri berupa susu skim dan glukosa sebagai nutrisi. Setelah
dilarutkan, campuran bakteri, susu skim dan glukosa dialirkan ke 5 tangki untuk
difermentasi dengan suhu 37
. Hasil dari fermentasi tersebut akan
digunakan untuk pembibitan berikutnya.
2.
Ruang Pelarutan
Di ruangan ini susu skim, glukosa dan sukrosa
masuk ke tangki pelarutan dan disterilisasikan. Lalu berjalan ke tangki CT
(Culture Tank) yang berkapasitas 18.000 L yang akan disterilkan kembali.
Setelah proses di CT selesai maka akan masuk ke tangki pencampuran yaitu tangki
ST yang berkapasitas 32.000 L.
3.
Ruang Pengkulturan Bakteri
CT (Culture Tank) yang berkapasitas 18.000
L berisi larutan dan bakteri Lactobacillus Casei Shirota strain yang akan
disterilkan dan fermentasi lanjut dengan suhu 37℃.
Hasil dari fermentasi tersebut akan menghasilkan larutan susu yang rasanya asam
dan kental (bahkan cenderung menggumpal )yang disebut Yakon.
4.
Tanki Pencampuran (Tanki ST)
Tanki Pencampuran ini memiliki kapasitas
32.000 Liter. Sebelum digunakan tanki ini harus disterilkan terlebih dahulu.
Mula-mula, hasil pelarutan dari Culture Tank dialirkan ke tanki ST no 3, pada
tanki ini telah tertera tulisan/ label steril.Teknik pensterilan yang digunakan
adalah menggunakan sinar UV. Larutan
hasil yakult yang setengah jadi ini akan diolah dengan mesin homogenizer yang
berguna untuk melembutkan susu hasil fermentasi (Yakon) yang menggumpal.
Setelah itu Yakon akan dialirkan ke tanki ST4 untuk dicampurkan dengan sirup
kemudian hasil dari pencampuran susu dan sirup ini menjadi larutan yakult
consentrate yang masih kental tetapi sudah tidak menggumpal. Yakult consentrate
ini kemudian dipindahkan ke tanki ST2.
Pada tanki ini larutan kental yakult consentrate akan masuk ke mesin
blending pump dan dilakukan proses pengenceran dengan air. Setelah proses
pengenceran ini akan menghasilkan Yakult yang kita konsumsi. Larutan ini
kemudian akan dialirkan menuju mesin pengisian.
5.
Mesin Pembuat Botol
Botol yang diproduksi ini ditujukan untuk
satu kali penggunaan. Mesin pembuatan botol ini disebut Injection Blow Moulding.
Biji plastik (polystirene resin) ini akan dipanaskan dalam mesin dan akan
dicetak. Dalam satu kali cetak, 1 mesin akan menghasilkan 18 botol yang kapasitasnya 65ml.
Dalam 1 jam 1 mesin ini mampu menghasilkan 11.000 botol. Setiap 3 jam sekali
karyawan akan melakukan penyortiran secara manual pada botol-botol Yakult.
Botol-botol yang baru dihasilkan ini akan menuju ke tanki penampung botol.
6.
Tanki
Penampung Botol
Setelah dari mesin Injection Blow Moulding
botol-botol akan menuju ke conveyor untuk selanjutnya ditiup dalam pipa bening
dengan udara steril menuju ke tanki penampung botol. Tanki ini mampu menampung
555.000 botol. DI Tanki penampung botol ini botol- botol yang sudah jadi akan
ditampung sementara. Botol-botol ini kemudian akan menuju mesin pembotolan.
7.
Mesin Pembotolan
Pada tahap ini botol akan ditata di
conveyor dan siap untuk dilakukan proses pengisian. Pada mesin pembotolan ini
akan dilakukan pencetakan label, tanggal kadaluwarsa, komposisi, dan logo
Yakult. Dalam 1 jam sebanyak 45.000 botol akan terisi oleh minuman Yakult.
Kemudian, botol yang telah terisi akan ditutup menggunakan aluminium foil,
kemudian akan dilakukan proses penyortiran secara manual oleh karyawan. Yakult
yang kemasannya rusak akan disisihkan dijadikan limbah sedangkan yang mengalami
kecacatan dalam penyegelan atau botol yang terisi tidak penuh akan dipisahkan
dan digunakan sebagai konsumsi karyawan.
8.
Ruang Pengemasan
Dalam ruang pengemasan, Yakult yang sudah lulus
penyortiran akan dikemas dalam 2 macam kemasan. Yang pertama adalah kemasan
multi (5 botol/multi), dan yang kedua adalah kemasan repack (10 multi/repack
atau 50 botol/repack). Pertama, Yakult akan dikemas dengan kemasan multi.
Setelah itu kemasan multi akan dikemas lagi menjadi kemasan repack. Kemasan
repack Yakult akan ditumpuk dan ditata dengan mesin khusus yang memiliki suatu
sensor. Saat jumlah seluruh kemasan repack yang telah disusun mencapai 10.000
botol, maka mesin akan berhenti menyusun dan susunan Yakult yang sudah dikemas
itu akan secara otomatis masuk ke ruang pendingin.
9.
Ruang Pendingin
Setelah Yakult selesai dikemas sampai
10.000 botol, Yakult akan masuk ke ruang pendingin yang bersuhu 5°C selama 1-2
hari. Setelah 1-2 hari, Yakult akan siap diuji komposisi dan kelayakan mutunya.
Setelah lulus uji kelayakan mutu maka Yakult telah siap dipasarkan.
10.
Ruang Kendali Mutu
Dalam ruang kendali mutu dilakukan
pengamatan untuk melihat mutu yakult secara kimia dan fisika. Pengamatan
dilakukan mulai dari pengujian yakult, pemilihan bahan baku, sampai akhir
produksi yakult. Di ruangan ini juga diproduksi HCL secara bergiliran oleh
karyawan untuk mensterilkan alat dan ruangan produksi Yakult.
11.
Ruang Kendali Mikrobiologi
Dalam ruang kendali mutu biologi, sampel-sampel
dimasukkan ke ruang lebih steril dan bakteri dikembang biakkan. Setelah pengujian
terhadap sampel Yakult terbukti aman dan sesuai standart jumlah bakteri barulah
Yakult dapat didistribusikan.
12.
Proses Pendistribusian Yakult
Pabrik Yakult ini membagi wilayah
distribusinya menjadi dua, yaitu untuk Pabrik Yakult Sukabumi akan
mendistribusikan Yakult untuk daerah Indonesia Barat. Pabrik Yakult Ngoro akan
mendistribusikan Yakult untuk daerah Indonesia Timur. Tahap pendistribusian Yakult
dilakukan dengan pengangkutan barang dari pabrik ke truk yang didesain memiliki
suhu 0-10℃. Truk-Truk ini kemudian akan mengantarkan Yakult ke
kantor-kantor cabang. Di kantor cabang Yakult akan disimpan dalam ruangan
berpendingin dengan suhu 5℃.
Dari masing-masing kantor cabang akan
mendistribusikan Yakult dengan dua cara, yaitu dengan direct sales dan yakult
lady. Direct sales ini ditujukan pada distributor besar misalnya supermarket
ataupun toko-toko. Sedangkan Yakult lady merupakan para ibu rumah tangga yang
juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan propaganda karena secara langsung
berinteraksi dengan konsumen. Mereka akan menjelaskan manfaat meminum Yakult.
C.
Manfaat Bakteri Lactobacillus Casei Shirota Strain
Yakult sebagai pelopor probiotik pertama sejak tahun
1930. Probiotik adalah bakteri yang bermanfaat dan aman bagi manusia. Istilah
probiotik pertama kali digunakan oleh Michael Heasman dan Jullian Mellentin
dalam bukunya “The Function of Food Resolution” pada tahun 1990. Probiotik sendiri lahir dari
penelitian Louis Pasteur tentang bakteri asam laktat yang dilanjutkan oleh
Robert Koch yang meneliti tentang perkembangan dan pengkulturan bakteri asam
laktat. Beberapa tahun kemudian dunia digemparkan oleh penemuan Elie Metchnikoff
bahwa asam laktat dapat memperlambat penuaan berasal dari penelitiannya di
Bulgaria. Di Bulgaria penduduknya mengonsumsi susu berfermentasi sehingga
berumur panjang karena usus yang terjaga menyebabkan kesehatan seluruh tubuh.
Akhirnya penelitian yang menghasilkan Yakult dilakukan oleh Dr Minoru Shirota,
ahli Biologi dari Jepang. Beliau meneliti dan terus memperkuat bakteri jenis
ini hingga ditemukan bakteri L.Casei Shirota Strain yang sekarang
Manfaat yakult adalah sebagai berikut:
1.
Menjaga
keseimbangan bakteri baik di usus
Yakult mengandung bakteri baik L.casei
Shirota strain yang dapat menjaga keseimbangan jumlah antara bakteri baik dan
bakteri jahat di dalam usus. Jika bakteri jahat lebih banyak dalam usus maka
akan mengakibatkan racun yang menyebabkan penyakit seperti diare, sakit kepala,
kekakuan pada bahu, bau tidak sedap, tekanan darah tinggi, mempercepat proses
penuaan, kanker
2.
Memperbaiki
sistem pencernaan
Bakteri Yakult tidak bekerja sendirian
dalam sistem pencernaan. Bakteri Yakult bekerja sama dengan bakteri baik di
usus. Meskipun Bakteri Yakult hanya bekerja pada usus, tetapi usus yang sehat
dapat mempengaruhi seluruh tubuh. Karena banyak penyakit mematikan yang berasal
dari usus yang tidak sehat.
3.
Menekan
pertumbuhan bakteri merugikan
Bakteri Yakult menghasilkan asam laktat
dari proses fermentasi. Asam laktat tersebut dapat menghambat pertumbuhan
bakteri merugikan dalam usus dan memperbanyak jumlah bakteri baik di dalam
usus.
4.
Membantu
produksi sistem pertahanan tubuh
Bakteri Yakult akan menjaga keseimbangan
flora usus. Bakteri yakult akan mengaktifkan sistem pertahanan tubuh dengan
proses pertama bakteri masuk ke dalam peyer patches (bagian usus yang tidak
dilengkapi villi) yang mengandung sistem pertahanan tubuh dan merangsang
produksi pertahanan tubuh.Sistem pertahanan tubuh akan menghasilkan makrofag.
Makrofag tersebut akan memakan candida/ sel-sel yang tidak dikehendaki tubuh.
Selain itu Bakteri Yakult juga dapat merangsang pembentukan dan pengaktifan sel
NK yang dapat membunuh sel kanker.
Bakteri Yakult memiliki beberapa keunggulan. Bakteri Yakult terbukti
aman bagi manusia. Selain itu bakteri Yakult tahan asam lambung dan cairan empedu
sehingga dapat hidup sampai di usus kecil. Bakteri Yakult juga terbukti
bermanfaat bagi manusia, terutama bagi usus manusia.
Bakteri ini juga menyebabkan tekstur Yakult yang terasa “keset” di
lidah. Susu hasil fermentasi Bakteri L.casei Shirota strain akan menggumpal,
oleh karena itu Yakon harus dioleh di mesin homogenizer. Susu sapi non fat
merupakan media yang paling baik untuk bakteri Yakult. Namun,bakteri Yakult
sendiri tidak merubah struktur dari susu skim yang digunakan.
D.
Kondisi Ruang Pengolahan Yakult
Kondisi ruang produksi Yakult sangat
steril. Selain itu karyawan yang akan masuk harus mensterilkan diri dengan cara
mengganti pakaian dengan pakaian steril, memakai penutup kepala dan masker, dan
mencuci tangan.
Bila kita perhatikan, di setiap ruangan produksi Yakult akan
ada air yang tergenang di lantai. Hal itu tentu menggelitik rasa penasaran
pengunjung. Usut punya usut ternyata air tersebut berguna untuk menghalau debu
yang menempel sehingga ruangan dapat tetap steril. Selain itu air juga menjaga
kelembapan udara dan suhu udara di dalam ruangan produksi.
Saat kita tiba di ruang pengendali mutu,
kita akan melihat papan berisi daftar nama karyawan yang bertugas untuk membuat
HCL. Tentu timbul pertanyaan baru lagi tentang kegunaan HCL ini. Ternyata HCL
ini digunakan untuk mensterilisasi alat dan ruangan produksi, khususnya lantai.
E.
Cara Pengonsumsian Yakult
Yakult
harus disimpan dalam lemari es (0-10° C) agar bakteri tidak dalam kondisi
aktif. Bila kita menyimpan Yakult dalam suhu ruangan, maka akan mengakibatkan
rasa Yakult yang semakin asam dan berkurangnya mutu Yakult. Hal ini disebabkan
oleh aktifnya bakteri Yakult sehingga memproduksi asam laktat berlebih. Selain
itu karena bakteri dalam keadaan hidup maka bakteri tersebut akan membutuhkan
suplai makanan, sedangkan suplai makanan terbatas akhirnya mengakibatkan
banyaknya bakteri yang mati sehingga bakteri dalam 1 botol Yakult tidak
mencapai 6,5 milyar lagi. Namun, tidak dianjurkan juga penyimpanan Yakult di
dalam freezer karena akan menyebabkan memuainya Yakult sehingga tutup akan
pecah, jika tutup Yakult pecah maka Yakult akan mengalami kontaminasi. Tetapi
bakteri Yakult tidak akan mati jika Yakult dibekukan.
Konsumsi
Yakult disarankan hanya 2 botol setiap harinya (65ml x 2) karena bakteriYakult
hanya dapat bertahan hidup di usus selama 7 hari, sehingga lebih baik minum
tidak berlebih tetapi rutin agar dapat terjadi perbaruan suplai bakteri dalam
usus. Namun, konsumsi lebih dari 2 botol tidak akan menyebabkan efek samping.
Selain itu Yakult juga harus dikonsumsi sampai habis setelah kemasan dibuka
karena bakteri Yakult bersifat anaerob sehingga bila terlalu lama terkena udara
akan mengalami penurunan jumlah. Yakult sendiri didesain dengan kemasan kecil
dan sederhana agar dapat dipasarkan dengan harga terjangkau sehingga dapat
dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat.
Konsumsi
Yakult yang bersamaan dengan obat non antibiotik tidak dilarang. Hanya saja
jika obat yang dikonsumsi adalah antibiotik maka disarankan untuk memberi jeda
antara konsumsi obat dan konsumsi Yakult selama 3-4 jam karena sifat obat
antibiotik akan membunuh bakteri, baik bakteri baik maupun bakteri merugikan.
Jadi jika dikonsumsi secara bersamaan maka bakteri L.Casei Shirota strain dapat
ikut mati sehingga konsumsi Yakult menjadi tidak berguna. Yakult menganjurkan
konsumsi Yakult setelah mengonsumsi obat antibiotik secara rutin. Hal ini
dikarenakan sifat Yakult yang probiotik dapat menggantikan jumlah bakteri baik
yang ikut mati akibat konsumsi obat antibiotik sehingga keadaan bakteri baik di
usus tetap seimbang.
Konsumsi
Yakult untuk penderita diabetes melitus tergolong aman karena kandungan gula
dalam Yakult hanya 11 gr disetiap botolnya. Namun, penderita diabetes melitus
kronis yang sudah mendapatkan terapi insulin disarankan untuk konsultasi dengan
dokter sebelum mengonsumsi Yakult.
F.
Keunggulan Produk Yakult
Yakult diproduksi tanpa zat pengawet,
Yakult bisa bertahan selama 40 hari karena asam laktat yang dihasilkan selama
fermentasi dan juga karena proses produksinya yang steril dan higienis.
Kehigienisan dan kesterilan Yakult terbukti dari keadaan ruang produksi yang
harus selalu steril dan kontrol mutu yang dilakukan. Pernah terjadi saat salah
satu karyawan melakukan kontrol produksi, bolpoin yang dibawa jatuh dan masuk
kedalam salah satu tanki produksi Yakult. Akhirnya 1 tanki tersebut dibuang dan
dijadikan limbah karena dikhawatirkan telah terkontaminasi tinta bolpoin dan
bolpoin itu sendiri. Yakult diproduksi
dengan 1 varian rasa dan warna karena ditakutkan penambahan perasa dan pewarna
akan membunuh bakteri yakult atau bahkan menimbulkan racun akibat reaksi antara
bakteri L.Casei Shirota strain dengan bahan- bahan kimia penunjang. Selain itu
untuk mewujudkan cita-cita Dr. Minoru Shirota agar Yakult dapat dikonsumsi
masyarakat luas untuk menjaga kesehatan, penambahan zat perasa dan pewarna akan
berakibat buruk jika minuman itu dikonsumsi jangka panjang. Sehingga agar dapat
dikonsumsi jangka panjang Yakult menghindari penambahan perasa dan pewarna pada
produk Yakult.
Meskipun sama- sama hasil dari proses
fermentasi berbahan dasar susu. Namun, Yakult dan yoghurt berbeda. Perbedaan
pertama adalah dari bakterinya,jika yakult menggunakan bakteri Lactobacillus
Casei Shirota Strain sedangkan yoghurt menggunakan bakteri Lactobacillus
Bulgaricus. Perbedaan kedua ada pada kegunaanya,pada yakult yang berguna adalah
bakterinya sedangkan pada yoghurt yang berguna adalah nilai gizinya. Perbedaan
ketiga adalah Yakult merupakan merk dagang sedangkan yoghurt merupakan jenis
makanan.
G.
Produk Yakult
Di Indonesia saat ini hanya ada 1 jenis
produk dari Yakult, sedangkan di luar negeri ada banyak sekali jenis produknya.
Ternyata untuk meluncurkan produk baru, peraturan dari perusahaan Yakult Honsa Jepang
menetapkan bahwa penjualan harus mencapai 5% dari seluruh jumlah penduduk.
Sedangkan di Indonesia penjualan Yakult baru mencapai angka 2,5%
Beberapa tahun yang lalu, Di Indonesia
dipasarkan Yakult ACE. Yakult ACE ini ternyata diproduksi oleh Malaysia. Yakult
ACE memiliki keunggulan berupa kemasan yang lebih besar sehingga bakteri yang
terkandung didalamnya juga lebih banyak yaitu mencapai 30 milyar. Selain itu
dalam Yakult ACE juga terkandung kalsium dan vitamin B. Tentunya dengan harga
jual yang jauh lebih mahal.
Produk Yakult di seluruh dunia pada
dasarnya sama. Hanya saja pada beberapa produk dilengkapi dengan penambahan
seperti vitamin, kalsium, rendah gula, rendah kalori dan lain- lain. Namun, di
beberapa negara seperti di Jepang Yakult juga diproduksi dalam bentuk kosmetik.
H.
Pengolahan Limbah
1.
Pengolahan Limbah Pabrik
Limbah dari pabrik Yakult diolah oleh pihak Ngoro
Industrial Park, yaitu oleh PT. Dharmalah. Selain itu, untuk memastikan limbah
tersebut baik untuk dibuang melalui saluran kota, limbah tersebut diuji
terlebih dahulu. Cara pengujiannya dengan botol Yakult yang sudah kosong dilubangi
di kedua sisinya (atas dan bawah). Lalu, botol tersebut ditenggelamkan di air
untuk menjadi media bakteri aerob dan anaerob untuk membersihkan air. Lalu, air
tersebut ditampung di kolam ikan dan diamati apakah ikan tersebut mati atau
tidak. Apabila ikan mati, makan limbah tersebut tidak ramah lingkungan Tetapi,
pihak Yakult sudah memastikan bahwa air yang dihasilkan sangat ramah lingkungan
dan tidak beracun. Tetapi meskipun demikian limbah air Yakult tidak digunakan
kembali. Limbah tersebut akan dialirkan menuju saluran kotak untuk ditampung
dan nantinya akan dibuang melalui saluran kota.Hal ini dilakukan setelah yakin
bahwa limbah Yakult tidak akan merusak ekosistem sungai. Di Sukabumi, pabrik
Yakult tersebut membuat kolam ikan khusus di bagian depan pabrik yang menampung
air hasil dari limbah Yakult untuk membuktikan kepada pengunjung bahwa limbah
Yakult aman bagi lingkungan dan tidak beracun bagi makhluk hidup.
Limbah botol Yakult selain dapat digunakan
untuk menguji limbah cair dapat digunakan untuk menjernihkan air yaitu dengan
cara melubangi botol Yakult di kedua sisi lalu ditenggelamkan didalam air
kotor. Botol tadi akan menjadi media untuk tumbuh bagi bakteri aerob maupun
anaerob. Bakteri ini nantinya akan membantu menjernihkan air.
2.
Pengolahan Limbah Kemasan
Karena konsumsi Yakult yang besar di seluruh
Indonesia, pastinya mengakibatkan banyaknya limbah plastik dari kemasan Yakult.
Limbah plastik kemasan Yakult tadi akan ditampung dan diolah kembali untuk
dijadikan barang- barang berbahan dasar plastik seperti kursi, gayung, dan
lain- lain. Oleh karena itu kemasan Yakult juga didesain agar mudah diolah
kembali dan mudah dihancurkan.
By : Priscilla Listiyani XI-IA 2 / 20
Isi laporan by : Priscilla & Team Biologi XI-IA 2
Photo by : Gregorius Bryan XI-IA 3 /
No comments:
Post a Comment