Saturday, 20 February 2016

Pembuatan Tahu

Sabtu, 20 februari 2016

      Hi guys! Kalian pasti kadang - kadang waktu makan tahu mikir, "Gimana ya cara buat tahu? Gampang atau sulit ya?" Nah, kita sekarang akan membahas temtang pembuatan tahu.
      Pertama, kita akan mempelajari sedikit tentang tahu. Apasih tahu itu? Tahu adalah makanan sehari - hari yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami koagulasi. Tahu sebenarnya berasal dari China, loh! Makanan lainnya yang juga berasal dari China adalah kecap, bakpau, bakso, dan tauco. Nama tahu di dapat dari bahasa Hokkian yang berarti kedelai terfermentasi. Sebenarnya, tahu sudah dikenal sejak sekitar 2200 tahun lalu! Penemu tahu bernama Liu An, seorang bangsawan yang merupakan cucu pendiri dinasti Han.
      Kedua, mengenai keberadaan tahu di Indonesia. Di Indonesia, tahu sudah menjadi makanan sehari - hari yang sangat terkenal bersamaan dengan tempe. Selain itu, di Indonesia juga terdapat banyak sekali macam tahu. Contohnya, tahu di Kediri yang memiliki tampak luar bewarna kuning dikenal sebagai tahu takua. Kota lain yang juga terkenal dengan tahunya adalah Sumedang. Banyak sekali makanan yang membutuhkan tahu sebagai bahan pembuatannya. Makanan - makanan tersebut antara lain, tahu bacem, tahu bakso, tahu telor, tahu guling, tahu isi, dan banyak lagi lainnya.
      Nah, sekarang kita akan membahas tentang proses pembuatan tahu dan bahan - bahan serta alat yang diperlukan. Cara pembuatan tahu ini ada 2, yaitu dengan menggunakan susu kedelai yang sudah diproses, atau dengan membuat semuanya sendiri dari dasar.
A. Cara pertama (menggunakan susu kedelai hasil proses)
Alat - alat yang diperlukan :
    1. 2 panci
    2. Saringan
    3. Kain keju
    4. Pengukur cairan
    5. Sendok masak kayu
    6. Kompor
    7. Tempat penyimpanan hasil (tahu)
Bahan - bahan yang diperlukan :
    1. Susu kedelai 950 ml
    2. Lemon juice 30 ml
    3. Air 120 ml
Langkah - langkah pembuatan :
    1. Panaskan susu kedelai di dalam panci sambil diaduk menggunakan sendok masak kayu kurang lebih 5 menit agar tidak gosong
    2. Campur lemon juice 30 ml dengan air 120 ml di tempat terpisah
    3. Dinginkan susu kedelai yang sudah dimasak kurang lebih 3 menit
    4. Masukkan 1/2 dari larutan lemon juice ke dalam susu kedelai sambil diaduk 5 atau 6 putaran, setelah itu masukkan sisa larutan lemon juice sambil diaduk
    5. Saat susu kedelai sudah terlihat 'memisah', tunggu beberapa menit lagi sambil diaduk
    6. Letakkan saringan di atas panci bersih, letakkan kain keju di atas saringan tersebut. Kemudian, tuanglah susu kedelai yang sudah terpisah. Tiriskan air, tapi jangan terlalu kering.
    7. Lipatlah kain keju di sekitar tahu sehingga permukaannya tertutup. Letakkan benda yang dapat menutup seluruh permukaan tahu tersebut (misalnya papan atau tray makanan) di atas tahu dan berikan beban berat di atasnya.
    8. Tunggulah sekitar 15 hingga 20 menit
    9. Isilah tempat penyimpanan terakhir dengan air, kemudian pindahkan kain berisi tahu tersebut ke dalam tempat penyimpanan tersebut dan pelan - pelan lepaskan tahu tersebut
    10. Ganti air dalam tempat tersebut setiap 2 atau 3 hari sekali jika tahu belum dimakan
B. Cara kedua (memproses sendiri kacang kedelai)
Alat - alat yang diperlukan :
    1. Food processor (blender)
    2. 6 panci besar
    3. 3 saringan
    4. 3 kain keju
    5. Pengukur cairan
    6. 3 sendok masak kayu
    7. 3 kompor
    8. Tempat penyimpanan hasil (tahu)
Bahan - bahan yang diperlukan :
    1. Kacang kedelai 600 gram
    2. Lemon juice 75 ml
    3. Air 3175 ml (3.175 liter)
Langkah - langkah pembuatan :
    1. Blender 100 gram kedelai dengan 470 ml air 6 kali. Dengan begitu, akan didapatkan hasil dari 600 gram kacang kedelai yang telah diproses dengan 2.84 liter air.
    2. Letakkan saringan di atas panci, kemudian tuangkan hasil dari 200 gram kedelai dan 940 ml air agar susu kedelai di dalam panci bersih tanpa ampas. Lakukan hal yang sama 2 kali lagi di panci yang terpisah.
    3. Panaskan susu kedelai di dalam panci sambil diaduk menggunakan sendok masak kayu kurang lebih 5 menit agar tidak gosong
    4. Campur lemon juice dengan air 355 ml di tempat terpisah. Kemudian bagilah larutan tersebut menjadi 3 (kurang lebih 143 ml)
    5. Dinginkan susu kedelai yang sudah dimasak kurang lebih 3 menit
    6. Masukkan 1/2 dari lemon juice tersebut ke setiap panci berisi susu kedelai
    7. Aduklah 5 - 6 putaran
    8. Masukkan sisa dari lemon juice tersebut ke setiap panci
    9. Saat susu kedelai sudah terlihat 'memisah', tunggu beberapa menit lagi sambil diaduk
    10. Letakkan saringan di atas panci bersih, letakkan kain keju di atas saringan tersebut. Kemudian, tuanglah susu kedelai yang sudah terpisah. Tiriskan air, tapi jangan terlalu kering.
    11. Lipatlah kain keju di sekitar tahu sehingga permukaannya tertutup. Letakkan benda yang dapat menutup seluruh permukaan tahu tersebut (misalnya papan atau tray makanan) di atas tahu dan berikan beban berat di atasnya.
    12. Tunggulah sekitar 15 hingga 20 menit
    13. Isilah tempat penyimpanan terakhir dengan air, kemudian pindahkan kain berisi tahu tersebut ke dalam tempat penyimpanan tersebut dan pelan - pelan lepaskan tahu tersebut
    14. Ganti air dalam tempat tersebut setiap 2 atau 3 hari sekali jika tahu belum dimakan
      Sekian cara pembuatan tahu. Selamat mencoba!









By : Michelle Clarissa XI-IA 3 / 26

Saturday, 6 February 2016

Uji Golongan Darah

Sabtu, 6 Februari 2016

Pada Sabtu, 6 Februari 2016, semua anggota BSC berkumpul kembali di Lab. Bio untuk melakukan praktikum Golongan Darah. Pertama-tama, kami menyiapkan alat-alat yang akan kami gunakan, yakni object glass, kapas, Alkohol 70%, tusuk gigi, serta lancet. Kemudian , kami menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, di antaranya serum alfa dan serum beta.
                Sebelum praktikum dimulai, kami membentuk 4 kelompok terlebih dahulu. Kemudian setiap anggota kelompok , menyiapkan object glass untuk dinomeri . Anggota yang akan diuji golongan darahnya, terlebih dahulu harus  disterilkan jarinya dengan kapas yang telah dibasahi alkohol 70%.
                Langkah selanjutnya ialah menusukkan lancet dengan hati-hati ke ujung jari yang telah disterilkan. Banyak anggota kesulitan dalam melakukan hal ini, terutama yang perempuan, karena mereka merasa takut atau ngeri untuk menusuk jari mereka sendiri. Namun rasa keingintahuan kami mengalahkan rasa takut dalam diri kami, sehingga tak heran, praktikum ini dapat tetap berjalan.
                Setelah jari tertusuk jarum lancet, ujung jari ditekan hingga mengeluarkan darah. Darah tersebut akan diteteskan di ajas object glass sebanyak 4x sesuai tempat yang telah diberi nomor sebelumnya. Kemudian, anggota meneteskan serum alfa sebanyak 1 tetes pada sampel darah pertama lalu sampel tersebut diaduk memutar menggunakan tusuk gigi.  Pada sampel darah kedua, serum beta diteteskan sebanyak 1 tetes. Kemudian kami mengulang langkah yang sama untuk sampel darah ketiga dan sampel darah keempat.
                Bagaimana kami mengenali jenis golongan darah kami melalui praktikum ini? Caranya adalah dengan mengamati, apakah terjadi aglutinasi atau tidak pada sampel-sampel darah tersebut, setelah menerima perlakuan dari serum alfa dan serum beta. Darah bergolongan A, akan mengalami aglutinasi setelah ditetesi serum alfa (Anti A), sedangkan darah bergolongan B , akan mengalami aglutinasi setelah ditetesi serum beta (Anti B). Apabila sampel darah tidak mengalami aglutinasi sama sekali setelah ditetesi serum alfa maupun serum beta, darah tersebut bergolongan O. Sebaliknya, apabila sampel darah 3 dan 4 mengalami penggumpalan setelah ditetesi kedua serum, baik itu yang alfa maupun yang beta, maka darah tersebut bergolongan darah AB.
                Praktikum ini, sangat sederhana dan menarik. Bahan-bahan yang digunakan juga cukup mudah didapat , terutama di laboratorium sekolah. Selain itu, dibanding membaca buku paket atau buku catatan, praktikum ini jauh lebih efektif bagi siswa untuk memahami konsep golongan darah, aglutinin, serta aglutinogen.





 By : Eunike Alicia XI-IA 7 / 26