Pada Sabtu, 6 Februari 2016, semua anggota
BSC berkumpul kembali di Lab. Bio untuk melakukan praktikum Golongan Darah.
Pertama-tama, kami menyiapkan alat-alat yang akan kami gunakan, yakni object
glass, kapas, Alkohol 70%, tusuk gigi, serta lancet. Kemudian , kami menyiapkan
bahan-bahan yang dibutuhkan, di antaranya serum alfa dan serum beta.
Sebelum
praktikum dimulai, kami membentuk 4 kelompok terlebih dahulu. Kemudian setiap
anggota kelompok , menyiapkan object glass untuk dinomeri . Anggota yang akan
diuji golongan darahnya, terlebih dahulu harus
disterilkan jarinya dengan kapas yang telah dibasahi alkohol 70%.
Langkah
selanjutnya ialah menusukkan lancet dengan hati-hati ke ujung jari yang telah
disterilkan. Banyak anggota kesulitan dalam melakukan hal ini, terutama yang
perempuan, karena mereka merasa takut atau ngeri untuk menusuk jari mereka
sendiri. Namun rasa keingintahuan kami mengalahkan rasa takut dalam diri kami,
sehingga tak heran, praktikum ini dapat tetap berjalan.
Setelah
jari tertusuk jarum lancet, ujung jari ditekan hingga mengeluarkan darah. Darah
tersebut akan diteteskan di ajas object glass sebanyak 4x sesuai tempat yang
telah diberi nomor sebelumnya. Kemudian, anggota meneteskan serum alfa sebanyak
1 tetes pada sampel darah pertama lalu sampel tersebut diaduk memutar
menggunakan tusuk gigi. Pada sampel
darah kedua, serum beta diteteskan sebanyak 1 tetes. Kemudian kami mengulang
langkah yang sama untuk sampel darah ketiga dan sampel darah keempat.
Bagaimana
kami mengenali jenis golongan darah kami melalui praktikum ini? Caranya adalah
dengan mengamati, apakah terjadi aglutinasi atau tidak pada sampel-sampel darah
tersebut, setelah menerima perlakuan dari serum alfa dan serum beta. Darah
bergolongan A, akan mengalami aglutinasi setelah ditetesi serum alfa (Anti A),
sedangkan darah bergolongan B , akan mengalami aglutinasi setelah ditetesi
serum beta (Anti B). Apabila sampel darah tidak mengalami aglutinasi sama
sekali setelah ditetesi serum alfa maupun serum beta, darah tersebut
bergolongan O. Sebaliknya, apabila sampel darah 3 dan 4 mengalami penggumpalan
setelah ditetesi kedua serum, baik itu yang alfa maupun yang beta, maka darah
tersebut bergolongan darah AB.
Praktikum
ini, sangat sederhana dan menarik. Bahan-bahan yang digunakan juga cukup mudah
didapat , terutama di laboratorium sekolah. Selain itu, dibanding membaca buku
paket atau buku catatan, praktikum ini jauh lebih efektif bagi siswa untuk
memahami konsep golongan darah, aglutinin, serta aglutinogen.
By : Eunike Alicia XI-IA 7 / 26
No comments:
Post a Comment