Saturday, 22 August 2015

Ekstraksi DNA

Sabtu, 22 Agustus 2015
Biology Science Club (BSC) mengadakan praktikum “Ekstraksi DNA”
Ekstraksi DNA dari buah-buahan

Apa itu DNA?

            DNA merupakan persenyawaan kimia yang paling penting pada makhluk hidup, yang membawa keterangan genetik dari sel khususnya atau dari makhluk dalam keseluruhannya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Molekul DNA terdapat pada nukleus, mitokondria, plastida dan sentriol. Molekul DNA pada nucleus memiliki bentuk sebagai benang lurus dan tidak bercabang, sedangkan DNA yang terletak pada mitokondria dan plastida berbentuk lingkaran (Suryo, 2012 : 59).        

PENGANTAR

Isolasi DNA

DNA pada makhluk hidup dapat diisolasi secara sederhana. Pengisolasian DNA secara sederhana dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti baik secara mekanik maupun secara kimiawi. Isolasi DNA merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh DNA murni, yaitu tanpa protein dan RNA dari suatu sel dalam jaringan.
Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstraksi DNA. Hal ini bertujuan untuk memisahkan DNA dengan partikel lain yang tidak diinginkan. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati, sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada DNA. Untuk mengeluarkan DNA dari sel, dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti baik dengan cara mekanik maupun secara kimiawi. Cara mekanik bisa dilakukan dengan pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan secara kimiawi dapat dengan pemberian yang dapat merusak membran sel dan membran inti, salah satunya adalah deterjen

ALAT DAN BAHAN

  •       Gelas Beker
  •              Pisau
  •       Pengaduk
  •       Penyaring (tissue/kapas)
  •            Spatula
  •      Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
  •      Gelas kimia
  •      Pipet tetes
  •      Gelas ukur
  •     Corong saring
  •     Mortar dan alu

BAHAN

  •              Buah (pisang, jeruk, semangka)
  •       Deterjen (rinso, attack, bukrim)
  •       Aquades
  •            Garam dapur (NaCl)
  •      Etanol 96%

Cara Kerja

1.      Haluskan buah-buahan dengan menggunakan mortar dan alu
2.      Ambil ekstrak buah dari proses penggerusan (ekstrak adalah cairannya)
3.      Panaskan air sebanyak 30 ml 1-2 menit dengan gelas beker.
4.      Masukkan ekstrak buah ke dalam tabung reaksi (perbandingan ekstrak buah : air = 2 : 1)
5.      Tambahkan garam 1 sendok dan detergen 2 sendok
6.      Tambahkan alkohol ¼ tabung reaksi (perbandingan campuran ekstrak : alkohol = 1 : 1)
7.      Aduk hingga merata, amati awan-awan putih yang terbentuk pada bagian atas tabung, itulah DNA yang berhasil diisolasi.

PENJELASAN :

1.      Penggerusan
Proses ini bertujuan untuk mendapatkan ekstrak buah sekaligus merupakan pemecahan dinding sel secara mekanik.
2.      Penambahan Detergen
Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat dilakukan karena deterjen dapat menyebabkan rusaknya mebran sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak pada membran membentuk senyawa ”lipid protein-deterjen kompleks”. Senyawa tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu ikatan kimia (Machmud, 2006).
3.      Penambahan Garam
Penambahan Garam pada dasarnya bertujuan untuk merusak dinding sel karena menyebabkan perbedaan osmolaritas sel, di mana lingkungan di sekitar sel hipertonis sedangkan sel itu sendiri bersifat hipotonis, akibatnya sel akan mengalami krenasi mengakibatkan rusaknya dinding sel. Dinding sel yang rusak memudahkan proses isolasi DNA.
4.      Proses pemanasan
Proses pemanasan bertujuan untuk merusak dinding sel tanpa merusak materi DNA yang terkandung dalam sel. Selain itu, proses pemanasan bertujuan untuk mempercepat proses pelarutan.
5.      Awan-awan yang terbentuk dan penggunaan etanol

Setelah menunggu beberapa saat terjadi presipitasi pada lapisan atas bukan lapisan bawah, yang menunjukkan bahwa DNA tidak larut dalam etanol tetapi larut dalam air. Ketika molekul DNA terlarut, mereka tersebar dalam larutan sehingga tidak terlihat. Ketika molekul tersebut berpindah kedalam larutan yang bukan pelarut meraka akan berkumpul/ menggumpal sehingga dapat dilihat. Presipitat DNA terlihat seperti serabut-serabut putih yang terkumpul diatas permukaan larutan karena masa jenis etanol lebih kecil dari pada masa jenis air. Etanol yang digunakan harus benar-benar dingin dan berasal dari lemari pendingin, hal ini bertujuan untuk menyempurnakan presipitasi. Apabila etanol yang digunakan kurang dingin, maka mengakibatkan pembentukan presipitat kurang sempurna. 
Suasana Lab

Bahan Bahan untuk ekstraksi DNA





Hasil Ekstraksi DNA jeruk

Hasil Ekstraksi DNA

















By : Anita Dominique XI-IA 5/ 18

No comments:

Post a Comment